G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.
G20 dibentuk pada 1999 dengan tujuan untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional.
Awalnya, forum ini dibentuk sebagai salah satu upaya menemukan solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada 1997-1999. Caranya, dengan melibatkan negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik, termasuk Indonesia.
Seperti dikabarkan, pada tahun 2022 ini, Indonesia memegang Presidensi G20 atau menjadi Tuan Rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Lalu, bagaimana sebenarnya alur kerja dari Presidensi Indonesia dalam G20? Dilansir dari kemenkeu.go.id, dalam G20 Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ada 2 arus isu yang akan dibahas, yakni finance track dan sherpa track.
Dalam arus finance track, fokus isu yang akan dibahas adalah ekonomi dan keuangan. Hal-hal yang akan dibahas misalnya terkait kebijakan fiskal, moneter dan riil, investasi infrastruktur, regulasi keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.
Adapun, pembahasannya akan dilakukan oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral masing-masing negara anggota. Sementara, dalam sherpa track akan membahas hal yang lebih luas seperti geopolitis, anti korupsi, pembangunan, perdagangan, energi, perubahan iklim, dan kesetaraan gender.
Nantinya, pembahasan isu-isu tersebut akan dilakukan oleh kementerian terkait pada tingkat menteri masing-masing negara.
Sebelum dibahas pada tingkat menteri, isu-isu tersebut akan dibahas secara detail dan teknis pada tingkat Working Group (WG) terlebih dahulu agar optimal dan komprehensif.
Rangkaian pertemuan G20 dalam setiap presidensi normalnya mencakup 3-4 pertemuan tingkat working group (WG), 3-4 pertemuan tingkat deputi, dan 2-4 pertemuan tingkat menteri. Terakhir, pertemuan G20 akan diakhiri dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri oleh Kepala Negara anggota G20. Masing-masing jalur di atas berjalan secara paralel.
Dimulai dari tingkat teknis (WG) kemudian dieskalasi ke tingkat deputi untuk mendapat konsep kesepakatan (communique), dan menyusutkan isu-isu untuk dibahas pada tingkat menteri.
Dengan siklus tersebut, pada akhirnya G20 akan menyepakati kesepakatan final atas aksi kebijakan yang diambil atas isu-isu prioritas pada KTT sebagai penghujung rangkaian kegiatan.
Sebagai informasi, negara yang termasuk anggota G20 yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Presidensi G20 Indonesia Akan Bahas Arus Isu Finance Track dan Sherpa Track, Apa Itu?”, Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/05/09/124900426/presidensi-g20-indonesia-akan-bahas-arus-isu-finance-track-dan-sherpa-track?page=all.
Penulis : Agustinus Rangga Respati
Editor : Erlangga Djumena